Saturday, November 21, 2015

Jadwal Kerja Cleaning Service

     Untuk mempermudah pekerjaan diperlukan pengaturan waktu yang tepat sehingga menjadi ringan dan efisien. Dalam hal apapun jadwal pekerjaan sangant diperlukan untuk membantu kita dalam melaksanakan pekerjaan. Dengan jadwal kerja kita juga bisa menentukan target sehingga hasilnya menjadi maksimal dan terarah.
Untuk itu dalam tulisan kali ini saya ingin memberikan contoh pengaturan pekerjaan yang bisa menjadi acuan ketika kita ingin membuat jadwal kerja dalam hal kebersihan.
Langkah pertama adalah mengelompokan jenis-jenis pekerjaan sesuai dengan kebutuhan dan urgensinya yaitu :

I.        BASIC CLEANING ( Pembersihan Dasar )
Jenis-jenis pekerjaan yang masuk kelompok Basic Cleaning adalah pekerjaan yang utama dalam suatu area dengan tujuan area tsb bisa diapakai beraktifitas sehari-hari seperti biasanya.
Contoh untuk area perkantoran maka jenis pekerjaan yang utama adalah :
1.      Membersihkan meubellair ( meja, kursi, lemari dll )
2.      Membuang sampah
3.      Membersihkan lantai ( menyapu dan mengepel atau vacum karpet )
4.      Membersihkan kaca pintu atau jendela dan sekat yang mudah dijangkau
5.      Membersihkan toilet
Pelaksanaan pekerjaan yang masuk schedule Basic Cleaning seharusnya dilakukan sebelum jam operasional area tsb dimulai, namun ada kalanya jadwal tsb tidak bisa dilakukan karena suatu hal. Contohnya ada ruangan yg terkunci sehingga menunggu dibuka dulu oleh pemilik ruangan yang biasanya dtg tepat jam operasional dimulai, jadi dalam situasi seperti ini sebaiknya dilakukan pekerjaan Basic sore / malam hari sebelum ruangan tsb dikunci, atau bisa juga dilakukan ketika baru dibuka langsung dikerjakan  dengan catatan meminta ijin terlebih dahulu karena pasti akan sedikit mengganggu aktifitas mereka.

 II.  DAILY CLEANING ( Penjagaan Kebersihan )
   Area yang sedang dipakai beraktifitas pasti akan timbul kotoran baru terutama publik area (untuk umum) sehingga kita harus melaksanakan pekerjaan diatas secara continue sesuai kebutuhan namun diusahakan tidak mengganggu aktifitas.
Contoh untuk area perkantoran adalah :
1.      Membersihkan ulang meja tamu setiap setelah dipakai
2.      Membuang sampah apabila sudah penuh
3.      Membersihkan lantai area Koridor dan Loby atau area ruang kantor pada jam istirahat
4.      Membersihkan kaca pintu sesuai kebutuhan
5.      Membersihkan toilet sesering mungkin
Dalam melaksanakan shedule Daily Cleanning tidak ada ketentuan harus berapa kali dalam sehari atau terus menerus dilakukan, akan tetapi bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing masing area. Jadi dalam beberapa hari awal kita bisa menganalisa pada jam berapa saja area tersebut perlu dilakukan pengulangan sehingga keberseihannya bisa terkontrol dengan baik. Mungkin dari hal ini maka banyak yang menyebut pekerjaan Daily Cleaning bisa juga disebut Kontroling atau Sweeping.

III.  GENERAL CLEANING ( Pembersihan Menyeluruh )
Pembersihan menyeluruh berarti bahwa selain pekerjaan Basic dan Daily yang sudah dilakukan masih banyak terdapat pekerjaan lain yang tentunya tidak dapat dilaksanakan pada pagi hari karena keterbatasan waktu. Adapun waktu untuk melaksanakan pekerjaan General Cleaning (GC) adalah watu-waktu luang baik pada saat jam opersional disela-sela antara schedule Daily atau waktu lain sebelum dan sesudah jam operasional maupun overtime.
Contoh pekerjaan GC untuk area perkantoran :
1.      Pembersihan langit-langit / plapon
2.      Pembersihan kap lampu
3.      Pembersihan pentilasi
4.      Pembersihan dinding / sekat ruangan
5.      Pembersihan acesories dinding dan perlengkapan lainnya ( Pigura, Jam, Kipas, Cover AC, Tabung PMK dll)
6.      Pembersihan kaca-kaca  dan kusen bagian atas
7.      Pembersihan sudut-sudut ruangan dan lantai yang terhalang benda berat
8.      Pembersihan cover alat-alat elektronik
9.      Pencucian tempat sampah
10.  Merawat tanaman hias baik dalam pot maupun vas bunga
11.  Pemolesan lantai menggunakan mesin Polisher ( Buffing, Brushing, Kristalisir dll )
12.  Pencucian karpet atau keset
13.  Pembersihan kerak di toilet
Pembersihan menyeluruh belum tentu semua pekerjaan diatas dilaksanakan dalam satu atau dua hari secara berurutan dari atas sampai bawah sampai selesai kecuali ruangan tersebut memang kosong ( tidak dipakai sementara ). Akan tetapi pembersihan menyeluruh berarti pekerjaan tersebut harus dikerjakan meskipun bertahap atau bergantian item pekerjaannya yang tentunya disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan. Dalam menentukan item mana yang sering, mana yang didahulukan, mana yang mingguan, mana yang bulanan dll memang diperlukan penguasaan medan dan pengalaman, untuk itu dalam menyusun jadwal sebaiknya diserahkan kepada senior atau supervisor dan harus dikoordinasikan dengan user ( pengelola / pemakai area tsb ) terlebih dahulu.

Berikut beberapa contoh bentuk Schedule Kerja Cleaning Service :


Bersambung....

Sunday, June 7, 2015

Kelebihan & Kekurangan HCL

           Dalam ulasan kali ini saya ingin menjelaskan kelebihan dan kekurangan bahan pembersih yang mengandung zat asam. Seperti yang telah saya ulas sedikit pada judul Pengenalan Chemical dan Alat mengenai bahan cleaning yang berjenis asam, contohnya HCL, Vixal, Porstek, Porsclean Cleaner dll, digunakan hanya untuk membersihkan noda yang mengandung zat kapur atau sering kita sebut "kerak". Ini berarti bahan tersebut jarang digunakan dan lebih baik lagi apabila tidak pernah sama sekali, kenapa demikian? Untuk lebih jelasnya mari kita menimbang kelebihan dan kekurangannya.

Kelebihan pembersih mengandung asam :

1. Pengerjaan lebih cepat.
     Dalam proses pembersihan akan lebih  menghemat waktu karena dibantu oleh proses kimiawi dimana zat tersebut akan menghancurkan zat kapur dengan sendirinya sesuai dengan kepekatanya. Semakin pekat zat asam yang dipakai akan semakin kuat daya hancurnya terlebih lagi dalam keadaan kering.

2. Lebih merata.
    Hasil pembersihan akan merata dan bahkan masuk kedalam permukaan yang berpori atau berstektur kasar (seperti kulit jeruk) karena bahan tersebut berbentuk cair yang tentunya akan menyebar dipermukaan dan meresap kedalam.

3. Hemat tenaga
      Tenaga yang diperlukan dalam proses pekerjaan lebih ringan karena dibantu proses kimia tersebut dan kita hanya perlu menyikat atau menggosok ringan agar reaksi lebih sempurna.

Kekurangan pembersih mengandung zat asam :

1. Terbatas pada medan tertentu.
       Penggunaan bahan pembersih yang mengandung asam terbatas hanya untuk benda yang terbuat dari keramik, kaca dan plastik saja. Diluar benda tersebut akan sangat fatal akibatnya bila dibersihkan dengan bahan asam, contohnya : benda dari stainles, almunium, besi, marmer, teraso, granit kualitas rendah, plesteran / semen dan benda lain yang sifatnya dari logam serta zat kapur. Tentunya kita tidak ingin baarang yang kita bersihkan agar bersih dan awet malah menjadi rusak karena salah pemakain bahan pembersih.

2. Dapat mengikis lapisan.
     Penggunaan bahan mengandung asam tanpa kita sadar reaksinya membuat benda yang kita bersihkan akan terkikis lapisanya sedikit demi sedikit. Bahkan ada beberapa bahan pembersih tertentu yang dapat membuat lapisan keramik dan plastik langsung habis, sehingga benda tersebut meskipun kelihatan tidak rusak akan tetapi pori-porinya sudah terbuka dan tentunya benda tersebut akan cepat kelihatan kotor karena noda dapat meresap kedalam pori-pori.

3. Harus ekstra hati-hati
    Perlu diketahui bahwa bahan yang mengandung asam akan menghasilkan uap ketika bersinggungan dengan udara terbuka baik saat membuka tutup maupun proses pembersihan. Uap tersebut masih mengandung zat asam kemudian menempel pada seluruh benda yang ada diruang tersebut, celakanya kita sering tidak menyadari kalau diruangan tersebut banyak benda yang terbuat dari logam terutama stainles dan almunium, contohnya kran-kran, handle pintu, tuas water tank closet, kusen almunium, tempat tisue stainles dan masih banyak yang lain. Belum lagi yang berhubungan dengan tubuh kita, selain uapnya tidak baik untuk kesehatan terkadang juga sering membuat perih dikulit apabila ada luka yang terkena bahan tersebut.

4. Harus ada pembilasan.
       Setiap kita selesai melaksanakan pembersihan yang menggunakan bahan mengandung zat asam harus ada pembilasan dengan air yang banyak, hal ini karena zat asam tidak akan mudah dihilangkan kecuali dengan cara dinetralkan mengunakan air yang benyak atau mengalir. Jadi setiap kita habis membersihkan menggunakan zat asam harus melakukan pembilasan pada semua benda yang terkena langsung maupun terkena uapnnya.

       Demikian beberapa contoh kelebihan dan kekurangan yang dapat saya uraikan dalam blog ini. Selanjutnya mari kita menimbang kembali sebelum membiasakan diri menggunakan pembersih yang mengandung zat asam, ada banyak alternatif yang bisa kita lakukan dalam proses pembersihan dan upayakan selalu rutin membersihkan area-area tertentu agar tidak pernah timbul kerak.
Sekian, terimakasih atas kunjungannya dan semoga bermanfaat.


Friday, May 29, 2015

Pemahaman Cleaning Service

I.  Arti Cleaning (Kebersihan).
     Bersih bisa diartikan sebagai keadaan suatu area atau benda tanpa terdapat material lain yang tidak semestinya. Suatu area atau benda bisa dikatakan bersih apabila sudah memenuhi syarat syarat minimal sebagai berikut :

1. Syarat yang pertama adalah syarat berpedoman pada beberapa Panca Indra :

   a. Mata.
       Suatu area atau benda bisa dikatakan bersih apabila dilihat warnanya sesuai dengan aslinya.
   b. Kulit.
       Suatu area atau benda bisa dikatakan bersih apabila diraba / diusap dengan tangan tidak menimbulkan 
       bekas kotor pada tangan / jari dan permukaannya sesuai aslinya.
   c. Hidung.
      Suatu area atau benda bisa dikatakan bersih apabila tidak menimbulkan bau/ aroma yang tidak baik. 

2. Syarat yang kedua adalah syarat kesehatan :
     Suatu area atau benda bisa dikatakan bersih apabila higenis, berarti bersih dari kuman/bakteri yang
     timbul akibat dari debu, sampah dan kotoran lain (terutama toilet dan lantai). 

3. Syarat yang ketiga adalah syarat 5R (Resik, Ringkas, Rapi, Rawat & Rajin).
    Setiap proses dan hasil pekerjaan harus selalu memperhatikan pengaturan dan penataan lingkungan kerja. 

II. Arti Service (Pelayanan) :
     Pelayanan bisa diartikan suatu pekerjaan yang sengaja dilakukan untuk diberikan atau ditujukan kepada orang lain. Pelayanan seutuhnya diberikan untuk semua orang yang ada dilingkungan kerja mulai dari level bawah sampai tertinggi dan terlebih lagi adalah untuk tamu / pengunjung.
Dalam pelayanan harus memperhatikan beberapa hal :

1. Senyum, Salam dan Sapa (3S) .
    Senyum, salam dan sapa mutlak harus dilakukan dalam pelayanan sebagai wujud keseriusan dan ketulusan dalam melayani pelanggan.

2. Norma
   Sudah menjadi hukum norma pelayanan bahwa dalam setiap berinteraksi harus mengedepankan rasa hormat terhadap pelanggan. Apapun situasinya tidak dibenarkan melakukan reaksi melebihi dari pelanggannya.

3. Fleksibilitas
    Dalam praktek pelayanan sering terjadi permintaan pekerjaan lain atau tuntutan yang lebih dari pelanggan. Oleh karena itu dalam melayani diharapkan ada fleksibilitas / toleransi pekerjaan sebagai upaya menjalin hubungan yang lebih baik.

III. Tujuan / fungsi
Berdasarkan arti tersebut, maka Cleaning Service  mempunyai maksud dan tujuan antara lain:

1.  Meningkatkan Priduktivitas pelanggan dalam beraktifitas.
     Dengan lingkungan yang bersih dan sehat akan menunjang aktifitas mereka.

2.  Mempertahankan Nilai Tekhnis aset pelanggan.
    Dengan lingkungan yang bersih dan terawat akan  melindungi material yang dibersihkan, sehingga berfungsi dengan baik dan tidak cepat rusak.

3.  Meningkatkan Efisiensi dalam manajemen pemeliharaan.
   Dengan menyerahkan urusan pengelolaan kebersihan kepada bidangnya maka sistem dan teknik pekerjaan akan lebih efisien karena ditunjang oleh totalitas dan pengalaman.

4. Memberikan Citra Fositif di kalangan mitra kerja, mitra usaha dan masyarakat 
    Apabila gedung dan lingkungan dalam keadaan bersih terpelihara dengan baik maka akan memberi kesan fositif.

Pengenalan Chemical Dan Alat

I. Pengenalan Chemical    
     Ada berbagai macam nama chemical yang dipakai untuk cleaning service. Agar mudah dalam memahaminya maka dapat dibedakan menurut jenis bahan dasarnya yaitu :

1. Jenis Basa
     Adalah jenis bahan atau chemical yang mengandung detergen contoh : Detergen bubuk, detergen cream/ sabun colek, batang, cair (MPC, Tepol dll).
Digunakan untuk membersihkan noda yang mengandung minyak sehingga dalam reaksinya akan melepas zat minyak dari benda dan mengikat agar tidak menempel kembali atau noda lain yang memiliki kepekatan sehingga memerlukan bantuan busa untuk mengurai kepekatan noda.
Ciri umumnya adalah berbusa, akan tetapi terkadang tidak menimbulkan busa apabila volume zat minyak yang dibersihkan terlalu banyak.

2. Jenis Asam
     Adalah jenis bahan atau chemical yang mengandung HCL, contoh : Porstek, Porsclean, vixal dll.
Digunakan hanya untuk membersihkan noda yang mengandung zat kapur dan bukan pada benda yang terbuat dari zat kapur ( plesteran, teraso, marmer, tembok dll) atau logam, sehingga dalam reaksinya hanya menghancurkan noda zat kapur tanpa merusak benda dari kapur atau logam yang dibersihkan.
Ciri umumnya adalah berbau menyengat, mengeluarkan uap asam dan terasa gatal apabila terkena kulit.

3. Jenis Minyak
     Adalah jenis bahan atau chemical yang mengandung gas/minyak bumi, contoh : Dry Cleaner, Thiner dll.
Digunakan untuk membersihkan noda sintetis (lem, noda karet tipis, bekas cat dll) yang akan bereaksi untuk melarutkan bahan tersebut atau untuk melakukan finishing pekerjaan yang akan berfungsi untuk menyeka debu sekaligus memberikan efek pantulan cahaya (mengkilap).
Ciri umumnya berminyak atau menimbulkan bau gas metan (BBM).

4. Bahan khusus
    Adalah jenis bahan atau chemical yang mengandung salah satu / beberapa jenis diatas ditambah dan atau hanya bahan kimia lain yang sengaja diolah khusus oleh pabrik, contoh : Glass Cleaner, Shine Up, Helios, Hand soap, Karbol, dll.
Digunakan untuk membersihkan serta merawat benda-benda tertentu (kaca, kayu, almunium, stainles dll) sehingga akan bereaksi secukupnya tanpa merusak medan/benda atau membersihkan noda yang mengandung bahan kimia khusus dan bahkan mikro biologi tertentu (bakteri-bakteri yang menimbulkan bau, bercak dll) sehingga akan bereaksi secara proses kimiawi dan biologi tertentu pula.
 Ciri umumnya sangat beragam sesuai nama atau keterangan penggunaan yang tercantum dalam lebel kemasan.

5. Alat yang dikatagorikan bahan.
     Bahan yang berbentuk benda tetapi hanya dipakai sekali atau beberapa kali yang tidak mencapai 1 bulan, contoh : kain majun, batu apung, kertas gosok, isi cuter dll.

6.Bahan khusus untuk perawatan tanaman
    Bahan khusus untuk perawatan tanaman bisa mengandung bahan alami seperti pupuk kandang dan bisa juga mengandung bahan kimia seperti : Puradan, Raoundap, Pupuk Kimia, Sampoerna dll.


II.  Pengenalan alat
Berikut beberapa contoh alat yang umum digunakan dalam cleaning service yang dapat digolongkan sesuai pengoperasiannya :

1.      Alat-alat manual

NAMA
KEGUNAAN / FUNGSI
Lap Kotak
Membersihkan meubelair & gerabah
Lap Kanebo
Finishing pemberihan kaca & logam
Lap Planel
Membersihkan cover elektronik
Floor Squigee
Menyeka air di lantai
Floor Duster set
Menyapu lantai
Mop set
Mengepel lantai
Pres Mop set
Memeras mop
Window Squigee set
Menyeka air di kaca
Washer set
Membersihkan noda kaca
Brush Net
Membersihkan sarang laba-laba
Stik Brush
Menyikat lantai
Bowl Brush
Menyikat closet
Hand Brush
Menyikat bahan dari kain
Scraper
Membersihkan noda keras
Scot Brite
Membersihkan noda pekat
Telescopic set
Penyambung alat agar terjangkau
Dust Bin
Menanmpung sampah
Dust Pen
Menimpal sampah


Dll


2.      Alat-alat elektrik

NAMA
KELENGKAPAN
Floor Polisher
Kabel rol, Pad Holder, Pad sikat & Cleaning Pad
Scrubber
Kabel rol, Pad Holder, Pad sikat & Cleanning Pad
Maesin Vacum Dry
Selang, Stik, Mata vacum & filter
Maesin Vacum Wet
Selang, Stik, Mata vacum & pelampung
Blower
Kabel rol
Hand Polesher
Pad holder, Cloth Holder & kabel rol


dll


3.      Alat Pelindung Diri ( APD )

NAMA
KEGUNAAN / FUNGSI
Sarung Tangan karet
Melindungi dari chemical berbahaya atau penyakit
Sarung Tangan kain
Melindungi dari benda keras
Masker
Melindungi dari debu / gas berbahaya
Papan Coution
Tanda peringatan
Helmet
Pelindung kepala
Safety Belt
Pelindung di ketinggian
Sepatu boot
Melindungi dari chemical berbahaya atau penyakit


dll


Teknik Dan Hasil Kerja

       Dalam proses pekerjaan pembersihan terdapat beberapa teknik dasar yang biasa dilakukan. Teknik dasar bisa dikembangkan lebih lanjut dan digabungkan untuk mendapat hasil yang maksimal.
Berikut beberapa contoh teknik dasar yang digolongkan sesuai area pekerjaannya :

 I. Untuk Indoor (dalam ruangan) 

1. Menyapu (Sweeping):
   Mengumpulkan sampah/ debu/ material lainnya yang ada di lantai ke titik tertentu kemudian ditampung kedalam tempat pembuangan.

2. Mengepel (Mopping):
   Mengangkat debu/ noda/bercak yang ada pada lantai keras dengan cara menyeka sambil menekan menggunakan mop setengah basah. 

3. Membersihkan debu (Dusting):
    Menghilangkan/ mengangkat debu yang ada pada benda/karpet dengan cara menyeka menggunakan kain/ kenucing/ vacum. 

4. Menyikat (Brushing): 
     Menghilangkan debu, noda/ kerak yang melekat pada benda/ karpet dengan cara menyikat menggunakan sikat/ mesin Polisher.

5. Menggosok basah (Spotting):
   Menghilangkan noda/ kerak yang melekat pada benda dengan cara menggosok menggunakan serabut/ kain basah/ mesin Polisher.

6. Menggosok kering (Buffing):
  Menghilangkan debu/ noda/ bercak yang melekat pada lantai dengan cara menggosok tanpa air menggunakan Mesin polisher. 

7. Pengeringan (Drying) :
     Mengeringkan lantai / benda / karpet sebagai finishing dalam setiap proses pelaksanaan pembersihan. 

8. Pencucian (Washing) :
    Proses pembersihan benda yang harus dilakukan secara urut melalui beberapa tahapan yaitu : pembilasan, spoting/ brshing, pembilasan lagi, drying. 

9. Pengikisan (Scraping):
     Menghilangkan noda kerak tebal contohnya sisa semen, permen karet, sisa cat dll dengan cara di scrap menggunakan kapi/ cuter.

II. Untuk Outdoor (taman dan halaman) 

1. Menyapu :
     Mengumpulkan sampah daun maupun lainnya yang ada diarea taman kemudian ditampung untuk dibuang ke tempat pembuangan sampah.

2. Menyiram :
     Menyemprotkan air ke media tanaman/ tanah sucukupnya sesuai kebutuhan masing-masing tanaman dan area. 

3. Memotong rumput :
     Memotong tanaman rumput sesuai ukuran, bentuk tanah dan kebutuhan. 

4. Pemangkasan :
     Memangkas dahan atau daun tanaman sesuai ukuran bentuk tanaman yang diharapkan dan dibutuhkan. 

5. Penyiangan :
     Pembuangan tanaman liar dan daun atau dahan yang sudah kering yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. 

6. Penggemburan tanah :
  Mengurangi kepadatan tanah disekitar tanaman dengan cara dibalikan atau diuraikan kemudian dikumpulkan kembali mendekati batang tanaman. 

7. Pemupukan :
   Menambahkan zat padat atau cair penyubur tanaman terhadap media tanah maupun daun sesuai kebutuhan dan fungsinya. 

8. Insektisida :
    Menyemprot atau menabur bahan kimia pembasmi (racun) terhadap medan tanah maupun daun sesuai kebutuhan dan fungsinya.  

9. Pengembangbiakan :
   Menambah jumlah tanaman dengan mengambil dari sumber tanaman yang ada sebagai tanaman induk sesuai dengan caranya masing-masing dan kebutuhan. 

10. Karantina 
    Proses perawatan tanaman yang kurang subur atau bahkan hampir mati di lokasi tertentu disesuaikan dengan kebutuhan agar mudah ditangani dan dipantau sehingga menjadi sehat kembali. Proses ini juga sering dipakai saat pembibitan, pengembangan dan pemindahan tanaman (setelah dicabut sebelum ditanam di tempat yang diinginkan sebaiknya dikarantina dulu agar kemungkinan hidup lebih besar).


 Penerapan tehknis pekerjaan 

1. Memebersihkan Meubellair
    Membersihkan benda inventaris berupa meubellair (meja, kursi, lemari, rak dll) dengan cara melakukan dusting pada permukaan termasuk pada benda-benda yang ada diatasnya (buku, kalender, pswt tlp, jam meja, computer dll) s/d pada bagian bawah benda tsb, kemudian menspoting dan diakhiri dengan drying dan merapikan kembali seperti semula. 

2. Membuang sampah
   Mengambil smpah–sampah yang ada pada tempat sampah, asbak dll dihimpun menjadi satu kedalam tempat yang lebih besar untuk kemudian dikumpulkan di tempat penampungan sementara (TPS).

3. Membersihkan lantai
    Membersihkan lantai dengan cara melakukan sweeping/ dusting terlebih dahulu kemudian melakukan moping untuk jenis lantai keras.

4. Membersihkan kaca & kusen
  Membersihkan kaca/ cermin dengan cara   melakukan dusting kemudian melakukan spotting secara merata & menyeluruh lalu diseka dengan Window Squize  dan diakhiri dengan drying menggunakan lap kering/ kanebo

5. Membersihkan Toilet
   Membersihkan toilet dengan cara mengontrol sarang laba-laba pada atap & dinding kemudian washing dinding setinggi bahu/ pinggang searah jarum jam termasuk perlengkapan yang menempel atau dekat dinding (wastafel, closet, urinoir dll) sampai ke belakang pintu dilanjutkan brushing lantai diakhiri dengan  drying dan pemasangan keperluan toilet seperti tissue, handsoap dll.

6. Membersihkan Acesoires
    Membersihkan benda-benda hiasan/ perlengkapan tambahan yang ada di suatu area secara berkala & menyeluruh searah jarum jam mengunakan alat & bahan sesuai dengan jenis benda & posisinya.

7. Menbersihkan Elektronik
    Membersihkan benda-benda elektronik hanya bagian kulit luarnya saja (cover) dari debu & noda tanpa harus melepas/ membongkarnya terkecuali benda tertentu yang mudah atau ada yang memberi petunjuk & bertanggungjawab.

8. Membersihkan Kerak di toilet
    Membersihkan suatu kotoran yang melekat erat di area toilet dengan mengunakan alat & bahan yang kuat sesuai kebutuhan secara berkala dan bertahap karena harus memperhatikan intensitas & waktu penggunaan toilet tsb.

  
Standart hasil pekerjaan

PEKERJAAN
STANDART HASIL
Menyapu
(Sweeping)
·      Bersih dari sampah dan atau debu
·      Bersih dari material lain yang tidak terpakai
·      Usahakan debu tidak menyebar (terbang)

Mengepel
(Mopping)
·      Bersih dari debu, noda & bercak
·      Lantai tidak membayang
·      Tidak berbau amis

Membersihkan debu (Dusting)
·      Diusap / diraba tidak membekas di tangan
·      Usahakan debu tidak menyebar (terbang)

Menyikat
(Brushing)
·      Bebas dari noda & bercak
·      Tidak ada endapan
·      Tidak merusak medan

Menggosok
(Spotting)
·      Bebas dari noda & kerak
·      Tidak merusak medan

Menggosok kering
(Buffing)
·      Bebas dari debu, noda & bercak
·      Permukaan benda / lantai tidak membayang

Pengeringan
(Drying)

·      Pengeringan diatas 90 %

Pencucian
(Washing)
·      Bebas dari sisa chemical
·      Bebas dari debu & noda
·      Tidak ada bercak air
·      Tidak berbau amis

Pengikisan
(Scraping)
·      Bebas dari kerak
·      Tidak merusak medan


      Demikian tulisan saya mengenai teknik dan hasil kerja cleaning service dan sekaligus menutup ulasan tentang dasar cleaning service semoga bermanfaat bagi pembaca. Sebagai manusia biasa saya tidak lupa memohon maaf apabila dalam tulisan saya ada suatu hal yang kurang berkenan. Untuk itu saya membuka diri selebar-lebarnya apabila ada masukan atau komentar dalam blog ini.